close
Kebijakan

Rumah Cemara Dorong Harm Reduction Lebih Inklusif dan Berkelanjutan di Kota Bandung

WhatsApp Image 2025-07-22 at 09.53.47

Bandung, 21 Juli 2025 – Rumah Cemara bersama para pemangku kepentingan lintas sektor menggelar diseminasi Policy Brief mengenai masa depan program Harm Reduction (HR) di Kota Bandung. Pertemuan ini mempertemukan perwakilan Dinas Kesehatan, KESRA, Bappeda, KPA, IPWL, serta organisasi masyarakat sipil (OMS/LSM) untuk merumuskan arah kebijakan baru yang lebih responsif terhadap dinamika permasalahan narkotika dan kesehatan masyarakat.

Selanjutnya: Rumah Cemara Dorong Harm Reduction Lebih Inklusif dan Berkelanjutan di Kota Bandung

Program HR di Indonesia selama dua dekade terakhir telah terbukti menurunkan angka prevalensi HIV di kalangan pengguna narkotika suntik (Penasun). Namun, data terbaru menunjukkan kasus penularan HIV kembali muncul di Bandung, sementara tren penggunaan narkotika juga bergeser ke zat non-suntik seperti sabu dan benzodiazepin yang belum terakomodasi dalam intervensi HR.

“Pendanaan internasional untuk HR semakin berkurang, bahkan dari Global Fund kini porsinya tidak sampai 1 persen. Sementara, layanan vital seperti nalokson masih sulit diakses akibat hambatan regulasi. Ini memerlukan terobosan, bukan sekadar mempertahankan program lama,” ujar Radit, dire Rumah Cemara.

Mendorong Perluasan dan Integrasi Harm Reduction

Diskusi menyoroti perlunya Harm Reduction bertransformasi, tidak hanya fokus pada Penasun dan HIV, tetapi juga menjangkau pengguna non-suntik serta isu kesehatan lain seperti hepatitis, tuberkulosis, dan kesehatan jiwa. Permenkes 23/2022 sebenarnya sudah memuat 9 komponen HR yang lebih luas, namun implementasinya di tingkat daerah dinilai belum optimal.

Adi Mantara, konsultan dan advokat yang terlibat dalam penyusunan policy brief, menekankan pentingnya reformasi hukum. “Nalokson seharusnya bisa diakses tanpa takut terjerat pasal pelaporan di UU Narkotika. HR juga harus masuk dalam Rencana Aksi Nasional dan RPJMN agar punya payung hukum dan indikator yang jelas di daerah,” jelasnya.

Strategi Keberlanjutan

Salah satu fokus utama pertemuan adalah mencari sumber pendanaan berkelanjutan. Beberapa langkah yang disepakati antara lain:

  • Memasukkan isu HR ke dokumen Musrenbang agar dapat dibiayai melalui APBD, seperti yang sudah berhasil dilakukan untuk isu AIDS, TB, dan malaria.
  • Mengintegrasikan HR sebagai prioritas layanan dasar melalui Dinas Kesehatan, Kesbangpol, dan Dinas Sosial.
  • Mengembangkan sumber alternatif, termasuk hibah, CSR perusahaan, filantropi, serta usaha sosial berbasis komunitas. Salah satu inisiatif yang sedang dikembangkan adalah usaha grosir kebutuhan pokok bekerja sama dengan Baznas, di mana sebagian keuntungan akan dialokasikan untuk mendukung program HR, termasuk layanan HIV dan hepatitis.

Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci

Pertemuan ini juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengatasi hambatan regulasi, memperkuat kapasitas SDM, dan membangun narasi publik bahwa isu narkotika adalah tanggung jawab bersama. Rumah Cemara bersama OMS akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pihak swasta agar strategi HR dapat terus berjalan meski dukungan internasional berkurang.

“Isu narkotika dan HIV tidak boleh jadi program eksklusif. Ini harus menjadi bagian dari agenda kesehatan masyarakat yang didukung semua sektor,” tegas Radit.

Rumah Cemara berencana membawa hasil policy brief ini ke tingkat nasional, termasuk sebagai masukan dalam revisi UU Narkotika yang sedang dibahas. Harapannya, HR dapat diakui sebagai komponen strategis penanggulangan narkotika yang inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi pada kesehatan masyarakat.

Selengkapnya
Kebijakan

Lupus dan Dunia Kerja

L-living-work-job
“Kok izin terus ya?” Kalimat itu masih terngiang di kepala Dina (bukan nama sebenarnya), 29 tahun, seorang penyintas lupus yang pernah bekerja di perusahaan distribusi
Selengkapnya
Komunitas

IDSDP 2025 dan Perjuangan Timnas Homeless Indonesia

TOB – @reniguyuna-3905

Setiap 6 April, dunia memperingati International Day of Sport for Development and Peace (IDSDP), sebuah hari yang menegaskan bahwa olahraga lebih dari sekadar hiburan atau kompetisi. Olahraga memiliki kekuatan untuk membangun perdamaian, menghapus batasan sosial, dan menciptakan kesempatan bagi mereka yang sering terpinggirkan dalam masyarakat. 

Selengkapnya
1 2 3 78
Page 1 of 78